Toko ALat laboratorium,Menjual Berbagai Macam Peralatan Laboratorium.Kami Juga Menjual berbagai Jenis Mikroskop dengan harga yang kompetitif,kujungi webiste kami : www.alatlabor.com | www.anm.co.id

Monday, 6 August 2018

Pengertian Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang berfungsi untuk melihat/mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tak dapat terlihat oleh mata telanjang. Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis. Cara kerja mikroskop bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali. Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi.
5102060_m_1
BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP 
Bagian-Bagian Optik
  • Lensa Okuler, berfungsi sebagai tempat melihat objek. Lensa okuler dapat memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
  • Lensa Objektif, lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek untuk memperjelas bayangan benda.
  • Kondensor, bagian yang bisa diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
  • Diafragma, bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
  • Cermin, bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima.
Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
  • Revolver, berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
  • Tabung Mikroskop, berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
  • Lengan Mikroskop,  berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
  • Meja Benda, berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati.
  • Makrometer (pemutar kasar), berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung untuk pengaturan mendapatkan kejelasan objek.
  • Mikrometer (pemutar halus), berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat.
  • Kaki Mikroskop, berfungsi sebagai penyangga mikroskop.
C. MACAM-MACAM MIKROSKOP
1. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya jenis yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek. dengan menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek. Sumber cahaya yang dimanfaatkan berasal dari cahaya matahari, bisa juga dari cahaya lampu. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar.
Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif
  • pembesaran lemah (4 atau 10 kali)
  • pembesaran sedang (40 kali), kuat (100kali)
  • pembesaran lensa okuler pembesaran 10 kali.
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop Elektron dapat memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnya.
Ada dua jenis mikroskop elektron
  • Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar.a
  • Mikroskop Elektron Scanning yang dapat menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.
Kami PT. Anugrah niaga mandiri adalah distributor alat – alat laboratorium dengan kualitas terbaik di jakarta. Jika Anda membutuhkan berbagai macam alat laboratorium atau jasa service alat laboratorium, silahkan hubungi kami disini.
  • Telp             : 021 8690 6782
  • Fax              : 021 8690 6781
  • Whats App   : 0816 1740 8900
  • Email           : sales@anm.co.id
  • Website        :  anm.co.id / Alatlabor.com

Tuesday, 1 May 2018

Pengertian Mikroskop Cahaya

Pengertian mikroskop cahaya

Mikroskop Cahaya adalah salah satu jenis mikroskop yang menggunakan sumber cahaya sebagai media untuk mengirimkan gambar ke mata. Menurut Leeson, C. Roland dalam bukunya berjudul Buku Ajar Histologi menyatakan bahwa miksroskop cahaya bekerja sebagai alat pembesar tingkat dua. Mikroskop cahaya memiliki dua lensa yakni lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objketif bertindak sebagai pembesar awal dan lensa okuler yang ditempatkan sedemikian rupa bertindak sebagai pembesar bayangan pertama untuk kedua kalinya. Sedangkan untuk mendapatkan pembesaran secara menyeluruh cukup mengalihkan kekuatan dari lensa objektif san okuler. 

Dalam dunia barat mikroskop cahaya juga dikenal dengan sebutan compound microscope yang biasa digunakan dalam pemeriksaan rutin di laboratorium. Dalam buku Bakteriologik Medik, Sjoekoer Dzen, menyatakan mikroskop jenis ini dapat dibagi menjadi tiga bagian diantaranya sistem optik (system optic), bagian badan (body) dan penyangga (stand).



1. Mikroskop Cahaya: Bagian Sistem Optik

Sistem optik yaitu susunan lensa yang letaknya di dalam tabung dan terdiri dari external tube dan internal tube. Pada bagian ujung external tube akan didapat bagian yang bisa diputar, ini disebut dengan revolving tube.

Pada bagian sistem optik, terdapat lensa objektif dengan beberapa jenis pembesaran diataranya:
  • Low Dry Power yakni lensa objektif yang memiliki fokus 18 mm dengan pembesaran 10 kali lipat.
  • High Dry Power yakni lensa objektif yang memiliki fokus 4 mm dengan pembesaran 40 kali lipat.
  • Oil Immersion Objective yakni lensa objektif yang memiliki fokus 1,2 mm sampai 2 mm dengan pembesaran 97 kali lipat.
Namun dalam pemeriksaan yang lebih kecil lagi lensa objektif mampu memperbesar bayangan objek penglihatan dari 97 hingga 100 kali hanya dengan menambahkan minyak emersi diatara lensa dan gelas objek.
Adapun tujuan penambahan minyak emersi ini adalah untuk menghilangkan udara yang terdapat pada lensa dan gelas objek. Dengan begitu sinar akan yang masuk ke dalam lensa tidak akan dibiaskan.
Kemudian pada ujung internal tube akan didapat lensa okuler yang berfungsi untuk:
  • Memperbesar bayangan objek yang telah dibentuk oleh lensa objektif.
  • Membentuk bayangan yang asli.
  • Memberi tanda dan mengukur skala.

2. Mikroskop Cahaya: Bagian Badan Mikroskop

Perlu diketahui fungsi untuk badan mikroskop adalah sebagai penyangga bagian sistem objek. Dimana pada bagian badan tersebut 4 jenis alat diantaranya:
  • Makrometer berfungsi sebagai pengatur kasar pada tabung lensa.
  • Mikrometer berfungsi sebagai pengatur halus pada tabung lensa.
  • Alat yang dapat mengatur tinggi rendahnya kondensor.
  • Dan alat pelengkap diantaranya kaca cermin, iris diafragma dan kondensor
Pada alat yang ke 4 dari badan optik, kaca cermin terletak di bawah kondensor. Kemudian cermin memiliki dua permukaan yang datar, ini berguna dalam menangkap berkas sinar yang sejajar yaitu cahaya matahari. Lalu permukaan lainnya yang berbentuk cekung berguna menangkap sinar yang tidak sejajar yakni cahaya yang berasal dari lampu. Seiring perkembangan teknologi, penggunaan sumber cahaya matahari dalam mikroskop tidak digunakan lagi melainkan mikroskop sekarang menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya.

Dan iris diafragma berguna untuk mengatur kuat lemahnya (intensitas) cahaya matahari yang masuk ke dalam objek pengamatan. Apabila kita pegang diafragma maka akan tampak oleh kamu filter berwarna biru. Gunanya filter ini adalah untuk membatasi komponen sinar matahari yang masuk ke dalam objek. Dan yang terkakhir adalah kondensor berfungsi memkerucutkan cahaya matahari yang masuk menuju gelas objek. Untuk mendapat pembesaran 97-100 kali lipat maka gunakan minyak emersi. Dan posisikanlah kondensor setinggi mungkin agar cahaya matahari yang masuk sesuai yang diinginkan.

3. Mikroskop Cahaya: Penyangga

Penyangga pada mikroskop optik berfungsi sebagai penstabil yang berbentuk seperti tapal kuda. Pada bagian penyangga ini terdapat meja yang berfungsi untuk meletakkan gelas objek yang akan diamati.
Kemudian pada bagian tengah meja terdapat lubang yang berfungsi sebagai jalan sinar yang datang melalui kondensor. Dalam buku Bakteriologik Medik, Sjoekoer Dzen, terdapat 2 macam meja yakni:

  • Meja Tipe Terfiksasi: yaitu meja yang terdapat 2 klip penjepit yang mana berfungsi untuk menjepit gelas objek agar tidak lepas.
  • Meja Tipe Mekanik: yaitu meja yang dapat digerakkan dari atas ke bawah dan dari depan ke belakang sehingga jarak pandangan dapat diraih dengan lebih mudah.

A. Karakteristik Mikroskop Cahaya



  • Dapat menggunakan lebih dari satu lensa yang dapat diatur sesuka hati dalam mengamati perbesaran objek. Adapun bayangan objek dapat diperbesar dimulai dari 4 kali sampai dengan 1500 kali lipat.
  • Umumnya hanya dugunakan untuk mengamati bagian fisik objek.
  • Syarat objek yang diamati harus tembus cahaya, boleh objek hidup atau mati. Kemudian ukuran objek tidak boleh melebihi 5 mikro (5 x 10-6).
  • Pada umumnya untuk memindahkan objek yang ukurannya sangat kecil menggunakan air sebab air bersifat tembus cahaya.
  • Penggunaan mikroskop hanya bisa secara manual, jadi pengamatan secara langsung seperti gambar, bentuk dan warna dapat dilakukan melalui lensa okuler.
  • Dapat mengamati makhluk hidup jenis mitokondria yang memiliki ukuran 0,25 mikrometer.

B. Jenis Mikroskop Cahaya Berdasarkan Pengamatan

1. Mikroskop Monokuler


deltaoptical.pl
Mikroskop Monokuler adalah mikroskop cahaya yang hanya dilengkapi dengan satu jenis lensa okuler. Adapun fungsi dari mikroskop monokuler adalah untuk mengamati secara lebih terperinci struktur di dalam sel.
Adapun sumber cahaya yang digunakan adalah lampu. Dan penggunaan mikroskop monokuler terbilang sangat mudah dibandingkan mikroskop binokuler.

2. Mikroskop Binokuler



Mikroskop Binokuler adalah jenis mikroskop cahaya yang dilengkapi dengan 2 jenis lensa okuler. Sehingga dalam mengamati sebuah objek akan terlihat secara jelas gambar efek 3 dimensi.
Karena pada mikroskop ini menggunakan 2 mata dalam mengamati objeknya. Nama lain dari mikroskop binokuler adalah mikroskop stereo.

Kelebihan dari mikroskop binokuler adalah mampu menampilkan gambar 3 dimensi yang bisa digunakan peneliti untuk melakukan riset secara lebih detail.

Akan tetapi kemampuan pembesarannya tidak terlalu besar . Dan juga pada masing-masing lensa memiliki tingkat pembesaran yang berbeda.

Contohnya untuk lensa objektif memiliki pembesaran 1 hingga 2 kali dan lensa okuler bisa melakukan pembesaran dari 10 hingga 15 kali.

Adapun pada mikroskop binokuler menggunakan lensa objektif dengan ukuran besar dikarenakan pada sisi atasnya terdapat sistem lensa yang dibuat secara terpisah. Dan juga jalur cahaya pada mikroskop ini terbuat terpisah pada sisi bagian kiri dan kanan.

Kekurangan dari mikroskop binokuler adalah terletak pada sistem numerical aperturenya yang dibatasi sama keberadaan jalur beam atau biasanya dikenal dengan istilah cahaya rangkap atau ganda.
Kelemahan inilah yang harus membuat para peneliti harus mengatir diamtere objek atau benda agar menghasilakan gambar yang besar dan jelas.
Sedangkan kelebihan dari mikroskop binokuler adalah tidak mempunyai kondensor, jarak dan kedalaman yang memadai sehingga akan memudahkan peneliti melakuakn riset.

C. Jenis Lensa Pada Mikroskop Cahaya


  1. Lensa Objektif yang berfungsi sebagai pembentuk bayangan pertama dan penentu struktur objek yang akan terlihat pada bayangan akhir. Kemudian bayangan akhir tersebut akan diperbesar hingga memiliki nilai aperture.
  2. Lensa Okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan dari lensa objektif. Lensa okuler terletak di bagian ujung paling atas tabung yang berdekatan dengan mata pengamat. Perbesaran objek yang dapat dilakukan dari 4 sampai 25 kali lipat.
  3. Lensa Kondensor berfungsi sebagai pelengkap atau pendukung terciptanya cahaya pada objek yang akan diamati. Sehingga dengan begitu akan diperoleh daya pisah yang maksimal.

Pengertian Mikroskop

A. PENGERTIAN MIKROSKOP
Mikroskop adalah alat bantu yang digunakan untuk melihat dan mengamati benda-benda yang berukuran sangat kecil yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang. Kata Mikroskop berasal dari bahasa latin, yaitu “mikro” yang berarti kecil dan kata “scopein” yang berarti melihat. Benda kecil dilihat dengan cara memperbesar ukuran bayangan benda tersebut hinga berkali-kali lipat. Bayangan benda dapat dibesarkan 40 kali, 100 kali, 400 kali, bahkan 1000 kali, dan perbesaran yang mampu dijangkau semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi . Ilmu yang mempelajari objek-objek berukuran sangat kecil dengan menggunakan mikroskop disebut Mikroskopi. Mikroskop ditemukan oleh Anthony Van Leewenhoek, penemuan ini sangat membantu peneliti dan ilmuan untuk mengamati objek mikroskopis.

B. FUNGSI MIKROSKOP
Mikroskop memiliki fungsi sebagai berikut :
  • Fungsi utamanya adalah untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang
  • Fungsi lainnya dari mikroskop tetap akan berakar pada fugsi utamanya, bedanya beberapa jenis mikroskop dibuat untuk fungsi yang lebih detail, contohnya ada jenis mikroskop yang dibuat hanya untuk mengamati satu jenis objek mikroskopis saja.


Intinya Fungsi mikroskop tetap untuk mengamati objek dengan ukuran sangat kecil (mikroskopis) yang tidak mampu dilihat dengan mata telanjang.

C. BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP
Agar dapat menggunakan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya terlebih dahulu, untuk itu silahkan sahabat menyimak penjelasan kami tentang bagian-bagian mikroskop ini.
Bagian Mikroskop terbagi menjadi bagian Optik dan bagian Mekanik (Non-Optik)


Bagian-Bagian Optik
  • Lensa Okuler, yaitu lensa yang terdapat di bagian ujung atas tabung pada gambar, pengamat melihat objek melalui lensa ini. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa okuler biasanya memiliki perbesaran 6, 10, atau 12 kali.
  • Lensa Objektif, yaitu lensa yang dekat dengan objek. Biasanya terdapat 3 lensa objektif pada mikroskop, yaitu dengan perbesaran 10, 40, atau 100 kali. Saat menggunakan lensa objektif pengamat harus mengoleskan minyak emersi ke bagian objek, minyak emersi ini berfungsi sebagai pelumas dan untuk memperjelas bayangan benda, karena saat perbesaran 100 kali, letak lensa dengan objek yang diamati sangat dekat, bahkan kadang bersentuhan.
  • Kondensor, yaitu bagian yang dapat diputar naik turun yang berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang dipantulkan oleh cermin dan memusatkannya ke objek.
  • Diafragma, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai preparat.
  • Cermin, yaitu bagian yang berfungsi untuk menerima dan mengarahkan cahaya yang diterima. Cermin mengarahkan cahaya dengan cara memantulkan cahaya tersebut.


Bagian-Bagian Mekanik (Non-Optik)
  • Revolver, yaitu bagian yang berfungsi untuk mengatur perbesaran lensa objektif yang diinginkan.
  • Tabung Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk menghubungkan lensa objekti dan lensa okuler mikroskop.
  • Lengan Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat pengamat memegang mikroskop.
  • Meja Benda, yaitu bagian yang berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan diamati, pada meja benda terdapat penjepit objek, yang menjaga objek tetap ditempat yang diinginkan.
  • Makrometer (pemutar kasar), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara cepat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan.
  • Mikrometer (pemutar halus), yaitu bagian yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tabung secara lambat untuk pengaturan mendapatkan kejelasan dari gambaran objek yang diinginkan. 
  • Kaki Mikroskop, yaitu bagian yang berfungsi sebagai penyagga yang menjaga mikroskop tetap pada tempat yang diinginkan, dan juga untuk tempat memegang mikroskop saat mikroskop hendak dipindahkan.


C. MACAM-MACAM MIKROSKOP

Secara Umum berdasarkan sumber energi yang dimanfaatkan terdapat dua jenis mikroskop, yaitu :

1. Mikroskop Cahaya

Sesuai dengan namanya, Mikroskop cahaya adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan cahaya sebagai sumber energi agar dapat memperbesar bayangan objek. Mikroskop cahaya menggunakan lensa untuk memusatkan cahaya pada objek yang akan diamati. Biasanya sekolah-sekolah di Indonesia menggunakan Mikroskop cahaya untuk alat belajar. Sumber cahaya yang dimanfaatkan bisa berasal dari cahaya matahari, bisa juga berasal dari cahaya lampu. Biasanya mikroskop cahaya memiliki tiga lensa objektif dengan masing-masing pembesaran lemah (4 atau 10 kali), sedang (40 kali), kuat (100kali), dan lensa okuler pembesaran 10 kali. Jadi kebanyak mikroskop cahaya memiliki pembesaran maksimum 1000 kali dari ukuran sebenarnya.

Mikroskop cahaya ada yang hanya memiliki satu lensa okuler (monokuler) adapula yang memiliki dua lensa okuler (binokuler). Mikroskop yang memiliki satu lensa okuler umumnya hanya mampu melihat panjang dan lebar objek, sedangkan yang memiliki dua lensa okuler bisa melihat objek secara 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tinggi objek. Mikroskop Binokuler juga dikenal dengan nama Mikroskop Stereo.
Mikroskop Binokuler VS Monokuler
2. Mikroskop Elektron
Mikroskop Elektron adalah jenis mikroskop yang memanfaatkan elektron sebagai sumber energi untuk memperbesar bayangan objek. Mikroskop Elektron menggunakan magnet sebagai pengganti lensa, yang berguna untuk memusatkan sumber energi ke objek yang akan diamati. Mikroskop Elektron mampu memperbesar objek hingga satu juta kali ukuran objek sebenarnya, dan seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, kemampuan memperbesar objek ini akan terus berkembang seiring kemajuan teknologi.
Ada dua jenis mikroskop elektron, yaitu Mikroskop Transmisi Elektron (TEM) yang cara kerja dengan menembuskan elektron terhadap objek, dan gambaran objek terlihat pada layar.
Kemudian ada Mikroskop Elektron Scanning yang dapat menampilkan gambaran 3 dimensi dari objek dengan memberikan gambaran permukaan, jaringan, dan struktur objek yang diamati.

Semoga artikel diatas bermanfaat. Terima kasih atas kunjungan Anda
Jika Anda berminat membeli mokroskop silahkan hubungi kami disini.

  • Office : Jl.Radin Inten II No.61A Duren Sawit Jakarta Timur
  • Telp : 021-8690-6782
  • Fax : 021-8690-6781
  • Phone : 0816-1740-8900
  • Email : sales@anm.co.id

Tags : Tips merawat mikroskopMikroskop Stereo,  Preparat MikroskopFungsi dan bagian bagian mikroskopPreparat BiologiPreparat ZoologiPreparat BotaniPreparat Mitoses dan MiosesPreparat ParasitologiPreparat HistologiPreparat MikrobiologiPreparat Cell BiologiPreparat EmbriologiCara merawat MikroskopMikroskop StereoPreparat UniversitasMikroskop Disgital, Preparat BotaniPreparat HistologiFungsi Pipet TetesBagian Mikroskop Binokuler Beserta Fungsinya, Kelebihan Dan Kekurangan Mikroskop Digital, Mikroskop stereo berguna untuk melihat suatu dengan realistis gambar tiga dimensi dari seluruh objek, Mikroskop stereo, mikroskop binokuler, pengertian mikroskop, Cara Menggunakan Mikroskop&Perawatan Mikroskop, Apa itu Mikroskop Stereo?,  Sejarah Penemuan Mikroskop, Manfaat dari Mikroskop Siswa, Kenali Mikroskop Anda?,  Penemu Mikroskop Resolusi Tinggi Menangi Nobel Kimia, Sejarah Mikroskop part 1,  Sejarah Mikroskop Part II, Mengenal Mikroskop Elektron, Indonesia dapat Hibah 5 microscope seharga 5 Milyar !!, Mengenal Preparat secara Garis Besar, Cara Membuat dan Mengamati Preparat Mikroskop, Mengenal Preparat Mikroskop, Apa sih mikroskop stereo itu ?,   Cara Menggunakan Mikroskop Siswa, Ciri-Ciri Mikroskop Cahaya, Jenis – Jenis Mikroskop, Cara merawat Mikroskop, Mengenal bagian – bagian Mikroskop ?,  Mendeteksi Bakteri Mikroskop Solusinya


Wednesday, 14 February 2018

Cara Membuat Preparat Dengan Benar

Cara Membuat Preparat Dengan Benar

Apakah yang dimaksud dengan preparat?

Preparat adalah tempat atau wadah objek yang diamati dengan mikroskop. umumnya preparata ini berisi bagian atau potongan tumbuhan dan hewan, tapi seiring berkembangnya ilmu biologi preparat mulai terbagi menjadi banyak jenis dan banyak isinya pula.

Macam-macam Jenis Preparat 
Preparat dapat berupa preparat kering atau basah yang berupa sayatan atau tanpa sayatan.

Preparat awetan/kering merupakan objek yang sudah diawetkan dan preparat awetan dapat digunakan berkali-kali.
Preparat segar/basah adalah preparat objek Biologi yang dibuat dari objek hidup, langsung, dan tidak diawetkan. Biasanya preparat basah ini digunakan untuk kegiatan pengamatan sekali pakai.  

Cara Membuat dan Memasang Preparat Segar/Basah




Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat preparat basah mikroskopis (untuk pengamatan dengan mikroskop) adalah sebagai berikut.

  1. Buat sobekan tipis dengan  silet/cutter yang tajam.
  2. Sayatan dibentuk  dari luar ke dalam (ke arah tubuh) dengan posisi agak jauh dari tubuh, sejajar mata.
  3. Letakkan hasil sayatan di tengah kaca objek.
  4. Sayatan objek harus dalam keadaan rata.
  5. Teteskan sayatan preparat  dengan air menggunakan pipet sebanyak satu tetes  lalu posisikan rata diletakkan di atas kaca objek.
  6. Tutup sayatan objek dengan kaca penutup. Siapkan kaca penutup dalam posisi berdiri dengan menahannya menggunakan pipet. Lalu satu tangan  lain memegang kertas hisap/kapas untuk membuang sisa tetesan air yang berlebih menutup sayatan, hal ini agar tidak terjadi gelembung air pada preparat.
  7. Tangan yang memegang kapas untuk mwmbuang sisa tetesan air, lalu perlahan rebahkan kaca penutup dengan menggerakkan pipet yang menahannya, hingga kaca penutup menutupi sayatan objek. Setelah tertutup, preparat sudah jadi dan siap diamati.
Berikut adalah video agar lebih jelas dalam membuat preparat.

sumber youtube : Asri Widowati


Jika Anda memerlukan preparat atau mikroskop, kami menjual preparat dan mikroskop dengan harga dan kualitas yang sangat bagus silahkan hubungi kami disini.

Office  : Jl.Radin Inten II No.61A Duren Sawit Jakarta Timur
Email  : sales@anm.co.id
Telp  : 0816-1740-8900 / (021)-8690-6782
Fax  : (021)-8690-6781

Banner

Banner

Kontak Kami

Kontak Kami

Sales

Popular Posts

Powered by Blogger.

    Find us on Facebook

    FreeWebSubmission.com